Kabut menutupi lembah kawasan sungai. Dinding gunungpun tertutup,
helikopter sulit menembus ke kampung-kampung sekitarnya.
Hari itu, 26 November 2014, Tim terpadu menjadwalkan tiba di
Kampung Beane Tsinga. Pagi-pagi sekitar jam 08.15, hanya satu kali penerbangan
helicopter, mengangkut Tim Terpadu dari Kota Timika. Diantaranya Kepala Puskesmas
Kwamki Lama Martina Begal dan seorang staf, beserta Ketua KPAD Mimika Reinold
Ubra, seorang staf konseling, seorang lagi analis laboratorium.
Sementara rombongan kedua Tim Terpadu dari Tembagapura, sulit
menembus dinding sebelum Kampung Bengangin. Kesulitan juga menembus pintu gerbang
Gresberg, seolah .
Kesulitan itu menyebabkan Ibu Dokter Milka Tiranda, Kepala Distrik
Tembagapura Slamet Suryanto dan Ketua PKK belum menembus ke Helipad Beane.
Kesulitan itulah, pegawai Pustu ataupun guru aparat pemerintah
juga sering mengalami kesulitan untuk mengakses ke Ibukota Distrik Tembagapura
maupun Timika atau sebaliknya.
Kendala itu tak menurunkan
rombongan pertama tim terpadu.
“Pelayanan tetap jalan sambil tunggu rombongan dokter dan kepala
distrik!” ajak Martina Begal.
Mendahului pelayanan di Pustu Tsinga yang baru saja direhap oleh
LPMAK belum lama ini. Pengobatan masal diawali dengan pemeriksaan, diagnosis
pasien serta konseling penyakit HIV/AIDS.
Seorang warga merelakan darahnya diperiksa oleh petugas analis laboratorium KPAD Mimika (foto:bobi) |
Pengobatan massal berjalan selama 2 hari, diantaranya KIA,
Pengobatan lansia. Tujuannya menjangkau warga di daerah terpencil selama ini.
Sebelumnya sering ada pelayanan rutin dari petugas kesehatan, namun akses
transportasi dan cuaca sering menjadi kendala utama bagi petugas kesehatan.
Sementara itu, Ketua KPAD Mimika beserta satu stafnya melakukan
konseling HIV. Sosialisasi bahaya penyakit HIV, sekaligus pemeriksaan darah
alias VCT.
“Bagi yang sudah paham, bersukarela memeriksakan darahnya sehingga
status kesehatannya diketahui dan ditindaklanjuti,”
Kegiatan itu berlangsung sejak Rabu. Cuaca berubah baik, cerah pada
Jumad subuh. Pintu angin jurusan Tembagapura-Beane terang benderang. Jumad itu,
kabut tak menutupinya lagi. Seolah alam inipun mengijinkan Tim Dokter dan
Kadistrik beserta rombongan melakukan kunjungan kerja seperti biasanya. Kepala
wilayah pemerintahan distrik, juga Tim PKK Distrik yang didampingi bidang
kesejateraan rakyat (kesra) Distrik Tembagapura.
Jumad itu, diawali pertemuan besar-besaran bersama masyarakat.
Tatap muka dan saling mengungkapkan kisah dan harapan pembangunan dipimpin
Kepala Distrik Slamet Suryanto. Kemudian diselinggi penyampaian singkat
mengenai konseling dan sosisalisasi HIV/AIDS oleh Ketua KPAD Mimika. Diakhiri
pembagian kado natal bagi anak-anak usia dini dan anak sekolah.
Tim PKK juga melakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai komoditi
kerajinan lokal seperti gelang tangan, noken dan perhiasan lainnya. Kemudian
mengolah pangan menjadi siap saji, melalui latihan olah makanan. Masak-memasak
di rumah ibu PKK Kampung Beane.
Dari hasil pengobatan sejak Rabu, Dokter Milka mengatakan sekitar
100 pasien, puluhan orangtua mendapat pengobatan langsung serta mendapat
konseling dan arahan menghindari bahaya penyakit HIV/AIDS.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kwamki Narama dan Ketua KPAD
Mimika mengucapkan terima kasih atas pelayanan tim terpadu tersebut.
“Pelayanan di Tsinga merupakan kegiatan akhir tahun 2014. Kegiatan
tim terpadu ini akan berlanjut hingga di waktu mendatang,” Kata Martina Begal
Puskesmas Kwamki Narama.
Setidaknya, pelayanan bersama itu telah meringankan misi pelayanan
distrik, puskesmas, KPAD Mimika serta progam biro kesehatan LPMAK. (willem
bobi)