Rabu, 21 Januari 2015

Tim Terpadu Tsinga: Memajukan Kampung Tertinggal


Kabut menutupi lembah kawasan sungai. Dinding gunungpun tertutup, helikopter sulit menembus ke kampung-kampung sekitarnya.
Hari itu, 26 November 2014, Tim terpadu menjadwalkan tiba di Kampung Beane Tsinga. Pagi-pagi sekitar jam 08.15, hanya satu kali penerbangan helicopter, mengangkut Tim Terpadu dari Kota Timika. Diantaranya Kepala Puskesmas Kwamki Lama Martina Begal dan seorang staf, beserta Ketua KPAD Mimika Reinold Ubra, seorang staf konseling, seorang lagi analis laboratorium.
Sementara rombongan kedua Tim Terpadu dari Tembagapura, sulit menembus dinding sebelum Kampung Bengangin. Kesulitan juga menembus pintu gerbang Gresberg, seolah .
Kesulitan itu menyebabkan Ibu Dokter Milka Tiranda, Kepala Distrik Tembagapura Slamet Suryanto dan Ketua PKK belum menembus ke Helipad Beane.
Kesulitan itulah, pegawai Pustu ataupun guru aparat pemerintah juga sering mengalami kesulitan untuk mengakses ke Ibukota Distrik Tembagapura maupun Timika atau sebaliknya.
Kendala itu tak menurunkan  rombongan pertama tim terpadu.
“Pelayanan tetap jalan sambil tunggu rombongan dokter dan kepala distrik!” ajak Martina Begal.
Mendahului pelayanan di Pustu Tsinga yang baru saja direhap oleh LPMAK belum lama ini. Pengobatan masal diawali dengan pemeriksaan, diagnosis pasien serta konseling penyakit HIV/AIDS.
Seorang warga merelakan darahnya diperiksa oleh petugas analis laboratorium KPAD Mimika (foto:bobi)
Pengobatan massal berjalan selama 2 hari, diantaranya KIA, Pengobatan lansia. Tujuannya menjangkau warga di daerah terpencil selama ini. Sebelumnya sering ada pelayanan rutin dari petugas kesehatan, namun akses transportasi dan cuaca sering menjadi kendala utama bagi petugas kesehatan.
Sementara itu, Ketua KPAD Mimika beserta satu stafnya melakukan konseling HIV. Sosialisasi bahaya penyakit HIV, sekaligus pemeriksaan darah alias VCT.
“Bagi yang sudah paham, bersukarela memeriksakan darahnya sehingga status kesehatannya diketahui dan ditindaklanjuti,”
Kegiatan itu berlangsung sejak Rabu. Cuaca berubah baik, cerah pada Jumad subuh. Pintu angin jurusan Tembagapura-Beane terang benderang. Jumad itu, kabut tak menutupinya lagi. Seolah alam inipun mengijinkan Tim Dokter dan Kadistrik beserta rombongan melakukan kunjungan kerja seperti biasanya. Kepala wilayah pemerintahan distrik, juga Tim PKK Distrik yang didampingi bidang kesejateraan rakyat (kesra) Distrik Tembagapura.
Jumad itu, diawali pertemuan besar-besaran bersama masyarakat. Tatap muka dan saling mengungkapkan kisah dan harapan pembangunan dipimpin Kepala Distrik Slamet Suryanto. Kemudian diselinggi penyampaian singkat mengenai konseling dan sosisalisasi HIV/AIDS oleh Ketua KPAD Mimika. Diakhiri pembagian kado natal bagi anak-anak usia dini dan anak sekolah.
Tim PKK juga melakukan sosialisasi dan pemahaman mengenai komoditi kerajinan lokal seperti gelang tangan, noken dan perhiasan lainnya. Kemudian mengolah pangan menjadi siap saji, melalui latihan olah makanan. Masak-memasak di rumah ibu PKK Kampung Beane.
Dari hasil pengobatan sejak Rabu, Dokter Milka mengatakan sekitar 100 pasien, puluhan orangtua mendapat pengobatan langsung serta mendapat konseling dan arahan menghindari bahaya penyakit HIV/AIDS.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kwamki Narama dan Ketua KPAD Mimika mengucapkan terima kasih atas pelayanan tim terpadu tersebut.
“Pelayanan di Tsinga merupakan kegiatan akhir tahun 2014. Kegiatan tim terpadu ini akan berlanjut hingga di waktu mendatang,” Kata Martina Begal Puskesmas Kwamki Narama.

Setidaknya, pelayanan bersama itu telah meringankan misi pelayanan distrik, puskesmas, KPAD Mimika serta progam biro kesehatan LPMAK. (willem bobi)