Para
peserta beasiswa LPMAK, tidak hanya dinilai berprestasi dalam aspek akademik di
kampus, tapi juga memiliki prestasi non-akademik berupa keterampilan di luar Kampus
Universitas Negeri Papua (UNIPA) Manokwari. Demikian potret, dua mahasiswa tanggungan
LPMAK di Kota Studi Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Kedua mahasiswa, Frits Roni Teharoko dan Elias Deikme ditemui Kepala Biro Pendidikan LPMAK, Titus Kemong di lokasi kandang peternakan ayam potong di Manokwari beberapa waktu lalu. (Saidui) |
“Kedua
mahasiswa itu tidak hanya memiliki kemampuan di kampus, tapi juga memiliki
lokasi usaha beternak ayam,” kata Yohana Saidui, Staf Biro Pendidikan LPMAK,
beberapa waktu lalu.
Kedua
peserta beasiswa itu adalah Frits Roni Teharoko angkatan beasiswa LPMAK tahun
2010 serta Elias Deikme. Usaha peternakan ayam itu awalnya sekedar mengisi
waktu luang usai kuliah di Jurusan Kesehatan Hewan.
Dalam diskusi kedua anak itu, bersepakat untuk merintis usaha ternak ayam potong, disamping
praktek ilmu yang diajarkan di kampus negeri tersebut.
“Usaha ini dirintis pada bulan September
2013 lalu. Awalnya mereka dua meminjam
modal dari pengelola sebesar Rp. 11.000.000,- dengan memanfaatkan kandang sapi
milik universitas yang sudah tidak difungsikan lagi,” tulis Yohana Saidui
kepada LAndAS.
Anakan bibit ternak ayam potong dua mahasiswa yang tergolong sebagai peserta beasiswa LPMAK di Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat. (Saidui) |
Pinjaman awal itu dipergunakan untuk
membeli ayam sebanyak 400 ekor, serta peralatan dan pakan ternak ayam. Keuletan
kedua mahasiswa, hasilnya ayam itu dipanen pertama pada Desember2013. Satu ekor
ayam potong dijual seharga 65.000 rupiah. Demikian juga panenan tahap kedua
pada pertengahan tahun 2014 lalu.
Keuntungannya dipergunakan membayar utang,
serta dipergunakan untuk keberlanjutan usaha sampai detik ini, 2015. Hingga
kini, kedua mahasiswa itu melapor, sedang mempersiapkan usaha tahap ketiga,
tahun 2015 mendatang. (*/willem bobi)