Rasa syukur atas kehidupan tentunya dimiliki
oleh setiap orang. Demikian juga dialami Tokoh masyarakat Mimika, Emanuel
Kemong di Timika.
Pimpinan
Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) itu memanjatkan puji
syukur kepada Tuhan atas perkenanNya. Katanya, karena kehendakNya, maka kru
yang dipimpinnya bisa berkumpul di salah satu ruangan seputaran kota Timika,
awal pekan ini.
“Syukuran
awal di tahun baru ini, kita memulai dengan sebuah ungkapan rasa syukur kita
kepada Tuhan atas penyelenggaraanNya,” demikian sambutannya, dalam perayaan
syukuran, Senin (26/01/2015).
Perayaan
syukuran itu diawali Khotba Uskup keuskupan Timika, Mgr John Philip Saklil, Pr.
Mengambil kutipan bacaan Injil Karangan Matius. “Aku mengutus kamu bukan sebagai
penjala ikan, tapi sebagai penjala manusia”.
Pesan
itu, bagi Emanuel Kemong menjadi sesuatu yang bermanfaat di dalam menjalankan
tugas bersama krunya sehari-hari di LPMAK.
“Dorongan,
semangat. Bagaimana hidup sesuai tema yang ada, baik perjumpaan kita dalam
keluarga, dalam masyarakat, di dalam lembaga, dan terutama dalam menjalankan
tugas dan rencana kita sehari-hari,” pesannya kepada ratusan Karyawan-Karyawati
LPMAK, siang itu.
Emanuel
juga menyatakan syukuran itu sebagai ungkapan syukur di masa lalu. Bersyukur
kepada Tuhan atas kesuksesan, juga terhadap kegagalan yang dilakukan di lembaga
itu.
“Kita
juga bersyukur kepada Tuhan atas semua yang gagal, karena itu (kegagalan)
merupakan suatu momen yang penting,” kesannya.
Lain
kata, dengan kegagalan pihaknya bisa membenahi, bisa melakukan, bisa menemukan
sesuatu yang baik di tahun 2015.
Masalah-masalah
yang dihadapi LPMAK salam tahun 2014, membuat para pekerja,
karyawan-karyawatinya semakin menemukan strategi untuk mampu melayani masyarakat, menuju pulau sejahtera.
Pesan
itu disampaikan kepada karyawan-karyawati LPMAK. Sehari itu, Emanuel nampak mengajak
krunya untuk menyatakan syukur atas karunia, berkat, serta segala
penyelenggaraan Tuhan sepanjang 2014. (willem bobi)