Jumat, 23 Januari 2015

Memori: "Titip Salam untuk Anak Natalia"

Ungkapan dan rasa rindu selalu ada. Beragam cara dilakukan untuk memenuhi kerinduan dan kenangan terhadap sesuatu.
Demikianlah yang dilakukan Orangtua dari Natalia di Timika. “Pak, nanti tolong serahkan kepada anak di Semarang,” jelas Mama itu kepada Paskalis Abner di Teras Hotel Serayu Timika, Jumad (23/01/2015).
Orangtua Natalia datang, lantas mendengar Wakil Direktur Yayasan Bina Teruna Bumi Cenderawasih (Binterbusih) Semarang itu sedang berada di Timika terkait urusan kerjasama pendidikan di LPMAK.
Kerjasama itulah yang menyebabkan Mama itu datang. Anaknya disekolahkan di Semarang atas biaya dan dukungan LPMAK. Secara teknis, pengelolaan dan pembinaan kepada peserta beasiswa LPMAK di Semarang dan beberapa kota studi dipercayakan kepada Yayasan Binterbusih yang diketuai Paul Sudiyo.
Salah satu orangtua peserta beasiswa LPMAK menemui pengurus Yayasan Binterbusih Semarang, Paskalis Abner di Hotel Serayu Timika, Jumad (23/01/2015). (bobi)
Natalia dan rekan-rekan menempati salah satu asrama yang dibiayai oleh LPMAK dan dikelola oleh Binterbusih.
“Dulu waktu Natalia di Timika, dia selalu rajin ke sekolah, jalan kaki sampai ke Mapurujaya,” kenang Mama itu sambil menyerahkan titipan berupa satu box kecil. Karton itu katanya berisi sirih, pinang dan kapur yang biasanya dikunya dan ludahnya dibuang. 
“Natalia waktu di Timika tidak perna makan pinang, tapi sekarang itu dia pesan banyak, Mungkin dia mau berbagi kepada teman-temannya jugakah?”
Tak hanya titipan  surat dan kiriman barang. Ada beberapa titipan dari keluarga, orangtua dan kerabat untuk anak-anak beasiswa LPMAK di Semarang.
“Baik, nanti saya teruskan. Kalau ke depan mau kirim uang sampingan, tolong beritahu atau infokan lewat kami supaya bisa pantau!” pesan Paskalis.

Kerjasama LPMAK–Binterbusih berjalan di bidang pendidikan sejak lembaga  Amungme dan Kamoro itu berdiri akhir dekade 90-an silam. Berharap supaya kemitraan itu berjalan hingga semakin berjasa dan menolong anak-anak menjadi dewasa dan merahi gelar pendidikan di jenjangnya. (willem bobi)