Beragam laporan situasi dan nasib pendidikan
yang dilaporkan kepada orangtua atau walinya. Terkadang, laporan palsu-pun
diungkapkan kepada orangtua. Berikut ini, salah satu temuan yang terungkap
dalam liputan wartawan bersama Tim Pendamping Universitas Katolik (UNIKA) Soegijapranata,
Semarang di Kota Timika, Kamis (29/01/2015).
Bagaimana
situasi yang disebut, laporan palsu dari anak kepada orangtua mengenai nasib studi peserta beasiswa? Berikut ini petikan situasi yang terekam dalam komunikasi antara orangtua anak dan pihak UNIKA Semarang di Kota Timika, Kamis siang.
“Anak
saya kadang bicara melalui telpon, saya binggung. Kenapa bisa begitu ya?” heran
seorang mama, anaknya menjadi peserta beasiswa LPMAK di UNIKA Semarang.
“Ya
itu maksudnya, kami mau kasitahu langsung, supaya orangtua juga tahu, anak
kuliah atau tidak?” sambung Albertus, pendamping non-Akademis bagian urusan nasib
pendidikan, kesehatan peserta beasiswa dan urusan non-akademis lainnya itu.
“Satu
tahun ini, dia (anak peserta beasiswa bersangkutan-red) belum perna mendapat
KRS. Kenapa ya?” tanya mama itu lagi.
“Kadang
kita tanya, mau kuliah atau tidak?” jelas Albertus mengenai situasi anak itu.
Dosen berpenasaran, malah ingin tahu. Apakah ada persoalan selain urusan
kampus?
Mendengar
penjelasan itu, mama itu menjawab, keberadaan anaknya. “Dia sekarang ada di
Timika!”, sejak bulan desember lalu, hingga Januari belum kembali ke Kota Studi
Semarang.
Informasi
mengenai keberadaan peserta beasiswa itu tak diketahui, atau belum dilaporkan
kepada Biro Pendidikan LPMAK. Baru diketahui sejak siang tadi.
Lantas
siapa yang membiayai tiket Semarang-Timika, atau mengijinkan untuk libur
berlama di Timika?
“Dia
minta tiket, katanya, liburnya dua bulan, sampai Februari. Jadi dia pulang ke
Timika,” sambung mamanya.
Kedatangan
Tim UNIKA bersama Tim Biro Pendidikan ke rumahnya merupakan, peristiwa baru
bagi keluarga peserta beasiswa itu.
“Dia
tidak kuliah, jarang kelihatan di kampus. Padahal, kita berharap orangtua juga
ikut mengontrol, mendukung dan memotivasi anak!” pesan Albertus didampingi
seorang rekan UNIKA merekam hasil wawancara itu.
“Syukur
bapa bisa datang beritahu tentang anak. Kalo begitu, lebih baik kita tanya dia
langsung. Dia ada di Kwamki Lama sekarang,” ujar mama itu sambil mengangkat
telpon selulernya… BERSAMBUNG. (willem
bobi)